“Pengalaman di sebagian besar kota adalah bahwa kebijakan yang semata-mata didorong oleh pasokan untuk meningkatkan kualitas transportasi umum tidak secara efektif mengurangi kemacetan karena banyak penumpang yang masih merasa lebih nyaman untuk mengemudi atau menggunakan transportasi pribadi.

“Dan banyaknya penumpang yang menggunakan angkutan pribadi justru mempersulit pengoperasian angkutan umum secara berkelanjutan dan juga menurunkan kualitas layanan angkutan umum yang menggunakan jalan permukaan, seperti bus umum,” kata Dr Theseira kepada CNA.

Ia menambahkan bahwa kota-kota yang dianggap berhasil mengatasi kemacetan lalu lintas biasanya juga memiliki kebijakan pengelolaan sisi permintaan untuk transportasi pribadi.

Kebijakan tersebut mencakup pembatasan kepemilikan dan penggunaan mobil di Singapura serta penerapan pembatasan parkir di banyak kota di Jepang yang secara efektif mempersulit kepemilikan dan penggunaan mobil.

“Kemungkinan besar Jakarta juga harus mempertimbangkan kebijakan-kebijakan ini pada suatu saat, selain meningkatkan infrastruktur transportasi umum,” kata Dr Theseira.

Bapak Budi pada hari Senin menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan Bapak Widodo dalam membangun sistem transportasi umum yang ramah lingkungan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah memberikan inspirasi besar terhadap transportasi umum perkotaan yang modern dan maju.

“Berkat keberanian beliau setelah kami memulai MRT (mass rapid transit), sekarang kami mengoperasikan LRT Jabodetabek dan sebentar lagi akan ada kereta cepat antara Jakarta (dan) Bandung,” kata Pak Sumadi.

Peluncuran LRT Jabodetabek kembali ditunda karena mengutamakan keselamatan

FOKUS: Bagaimana kota-kota di Asia Tenggara tidak memiliki ‘kemauan politik’ untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang terkenal buruk
Sabtu pekan lalu, Wakil Presiden Humas PT Kereta Api Indonesia Joni Martinus mengatakan stasiun-stasiun di jalur LRT ditempatkan di lokasi-lokasi strategis mulai dari kawasan pemukiman hingga kawasan bisnis.

Tujuannya untuk memudahkan penumpang dalam melakukan transportasi dari dan ke ibu kota atau daerah lain, kata Martinus seperti dikutip Antara.

LRT Jabodetabek seharusnya diluncurkan pada 18 Agustus tetapi ditunda karena pihak berwenang menyatakan perlunya memprioritaskan keselamatan.

Hal ini merupakan tambahan dari beberapa penundaan di masa lalu. Ini pertama kali dijadwalkan untuk mulai beroperasi tahun lalu, dan kemudian pada bulan Juni tahun ini, Jakarta Post melaporkan.

Menurut Bisnis, proyek tersebut awalnya mengalami pembengkakan biaya sebesar Rp 29,9 triliun yang kemudian membengkak menjadi Rp 32,5 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 2,6 triliun di antaranya berasal dari penyertaan modal negara menggunakan APBN 2021.

By adminPK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *